Sabtu, 29 Juni 2013

Manajemen Kesiswaan di MTs Hidayatussibyan # 1


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu dimensi pembangunan. Proses pendidikan  terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan  bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan  pembangunan dibidang ekonomi, yang saling menunjang satu dengan yang  lainnya dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional. Proses pendidikan  berkenaan dengan semua upaya untuk mengembangkan mutu sumber daya  manusia, sedangkan manusia yang bermutu itu pada hakikatnya telah dijabarkan  dan dirumuskan secara jelas dalam rumusan tujuan pendidikan dan tujuan  pendidikan itu sendiri searah dengan tujuan pembangunan secara keseluruan.[1]
Hal ini selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20  Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan  bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan  membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka  mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi  peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan  Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[2] Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, salah satu usahanya yaitu dengan  adanya manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan merupakan suatu penataan  atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai  dari masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari  suatu lembaga.[3]
Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak  dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruan. Alasannya tanpa  manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal,  efektif dan efisien dalam rangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya  manajemen berbasis sekolah (MBS).[4]
Dalam manajemen administrasi dan organisasi pendidikan  mengemukakan bahwa manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan  yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara  kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang  bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM dengan efektif dan efisien.[5] Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh  peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan  efesien, mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari  suatu sekolah.[6]
Kegiatan lain yang berhubungan langsung dengan peserta didik di antaranya  adalah organisasi peserta didik. Organisasi pada dasarnya merupakan wadah  sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai  tujuan yang telah ditetapkan.  Kita tahu bahwa sifat profesional dalam berorganisasi harus dimiliki  setiap peserta didik. Oleh karena itulah, peserta didik perlu dibekali ilmu dan  kemampuan dalam berorganisasi, karena tugas peserta didik di sekolah tidak  hanya belajar, selain itu peserta didik juga dituntut untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat untuk mengajar, dan membimbing masyarakat.  
Mengingat tugas dan kewajiban tersebut, maka sudah sepatutnya para  peserta didik selalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya guna menghadapi tugas  di masa depan. Dan seiring dengan dinamika kemajuan zaman dan tuntutan  perkembangan masyarakat, maka para peserta didik juga harus terus berupaya  membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai  metodologi dakwah, sehingga dapat mengiringi kemajuan masyarakat, dan  kegiatan bersosialnya dapat diterima di masyarakat. 
Proses pembelajaran di dalam kelas tidak cukup untuk memberikan  bekal tentang organisasi dan metode bermasyarakat, maka peran organisasi peserta didik  menjadi sangat penting bagi peserta didik. Organisasi peserta didik dengan berbagai kegiatan  ekstra kurikulernya akan berfungsi sebagai wahana untuk berlatih di bidang  keorganisasian, kepemimpinan, keterampilan dan bersikap profesional didalam  melakukan tugas organisasi. 
Organisasi peserta didik yang ada di sekolah salah satunya adalah OSIS  (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Secara mendasar OSIS merupakan organisasi  murid yang resmi diakui dan diselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk  melatih kepemimpinan murid serta memberikan wahana bagi murid untuk  melakukan kegiatan-kegiatan intra sekolah yang sesuai.[7] Nilai yang terdapat dalam OSIS adalah pengalaman memimpin,  pengalaman bekerjasama, hidup demokratis, berjiwa toleransi dan pengalaman  mengendalikan organisasi. Karena OSIS merupakan kegiatan manajemen  Kepeserta didikan, maka perlu adanya usaha dari fungsi manajemen Kepeserta didikan untuk  mencapai tujuan, tentunya untuk meningkatkan kinerja  anggota organisasi  agar   dalam menjalankan  organisasi   secara  profesional. 
Berdasarkan realita di MTs Hidayatussibyan Lancar  bahwa peran  manajemen kesiswaan dalam meningkatan kemampuan berorganisasi peserta didik telah  terbukti sudah baik dengan berjalannya OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Tingkat keberhasilan peserta didik dalam berorganisasi terbukti dengan maksimalnya  kinerja peserta didik dalam mengelola kegiatan OSIS. Selanjutnya seperti apa  pelaksanaan manajemen kesiswaan di sekolah? Serta bagaimana upaya  manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kerorganisasian peserta didik dengan baik  tanpa mengganggu kegiatan belajarnya? Adakah faktor yang mendukung dan  menghambat manajemen kesiswaan dalam meningkatkan keorganisasian peserta didik?   Dengan deskripsi diatas mendorong penulis untuk memilih MTs Hidayatussibyan Lancar  untuk tempat penelitian. 
Berangkat dari permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti  tentang  “Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Keorganisasian  Peserta Didik di MTs Hidayatussibyan Lancar Wadaslintang Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013”.   
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada fokus  penelitian yang menarik yang perlu dikaji dalam penelitian ini, antara lain : 
1.      Bagaimana pelaksanaan manajemen kesiswaan di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013? 
2.      Apa saja upaya manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kerorganisasian  peserta didik di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013? 
3.      Apa faktor  pendukung dan penghambat manajemen kesiswaan dalam  meningkatkan kerorganisasian peserta didik di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013?
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kesiswaan di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013? 
2.         Untuk mengetahui upaya-upaya manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kerorganisasian  peserta didik di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013? 
3.         Untuk mengetahui  faktor-faktor  pendukung dan penghambat manajemen kesiswaan dalam  meningkatkan kerorganisasian peserta didik di MTs Hidayatussibyan Lancar tahun pelajaran 2012/2013?


[1] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung:Rosdakarya, 2010), hal. 75.
[2] UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Fokusmedia, 2006), hal. 7.
[3] Hendyat Suetopo & Wasti Soearto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Buana Offset, 1982), hal. 98.
[4] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Kompetensi dan Aplikasinya, (Bandung : Rosdakarya, 2003), hal. 20.
[5] Mulyono, Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2008) hal. 178.
[6] Ary Gunawan,  Administrasi Sekolah : Administrasi Pendidikan Mikro,  (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hal.  9.
[7] Drs. H. M. Daryanto,  Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), hal. 62.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar Anda