Sabtu, 29 Juni 2013

Sejarah Pendidikan Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam merupakan suatu hal yang paling utama bagi warga suatu negara, karena maju dan keterbelakangan suatu negara akan ditentukan oleh tinggi dan rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya. Salah satu bentuk pendidikan yang mengacu kepada pembangunan tersebut yaitu pendidikan agama adalah modal dasar yang merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian  aspirasi bangsa, karena dengan terselenggaranya pendidikan agama secara baik  akan membawa dampak terhadap pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
Pendidikan Islam bersumber kepada al-Quran  dan Hadis adalah untuk membentuk manusia yang seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertagwa terhadap Allah Swt, dan untuk memelihara nilai-nilai kehidupan sesama manusia agar dapat menjalankan seluruh kehidupannya, sebagaimana yang telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya, demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Atau dengan kata lain, untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya, yaitu memanusiakan manusia, supaya sesuai dengan kehendak Allah  yang menciptakan sebagai hamba dan khalifah di muka bumi.
Sejarah pendidikan Islam pada hakekatnya sangat berkaitan erat dengan sejarah Islam. Periodesasi pendidikan Islam selalu berada dalam periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besarnya Harun Nasution membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode. Yaitu periode klasik, pertengahan dan modern.  Kemudian perinciannya dapat dibagi lima periode, yaitu : Periode Nabi Muhammad SAW (571-632 M), periode Khulafa ar Rasyidin (632-661 M), periode kekuasaan Daulah Umayyah (661-750 M), periode kekuasaan Abbasiyah (750-1250 M) dan periode jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad (1250-sekarang).[1]
Pendidikan Islam di zaman Nabi Muhammad SAW merupakan periode pembinaan pendidikan Islam, dengan cara membudayakan pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.  Setelah itu dilanjutkan pada periode Khulafar ar Rasyidin dan Dinasti Umayyah yang merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuaan yang ditandai dengan berkembangnya ilmu-ilmu Naqliah dan’Aqliah
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan sejarah pendidikan Islam?
2.      Apa tujuan mempelajari sejarah pendidikan Islam?
3.      Apa landasan dalam mempelajari sejarah pendidikan Islam?
4.      Apa yang menjadi objek dalam sejarah pendidikan Islam?
5.      Bagaimana metode dalam pengumpulan data sejarah pendidikan Islam?
6.      Apa manfaat mempelajari sejarah pendidikan Islam?
C.    Tujuan Pembahasan
Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian sejarah pendidikan Islam;
2.      Untuk mengetahui tujuan mempelajari sejarah pendidikan Islam;
3.      Untuk mengetahui landasan dalam mempelajari sejarah pendidikan Islam;
4.      Untuk mengetahui objek dalam sejarah pendidikan Islam;
5.      Untuk mengetahui metode dalam pengumpulan data sejarah pendidikan Islam;
6.      Untuk mengetahui manfaat mempelajari sejarah pendidikan Islam.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu tarikh, sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa Inggris sejarah dapat disebut dengan history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian masa lampau (orderly descriphon of past even).
Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia.[2] Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.[3]

Menurut istilah sejarah berarti keterangan yang terjadi dikalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Kata tarikh juga dipakai dalam arti perhitungan tahun baik sesudah atau sebelum masehi. Kemudian yang dimaksud dengan ilmu tarikh adalah suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan- keadaan atau kejadian- kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi dikalangan umat. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang berarti pengalaman masa lampau dari pada umat manusia. Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah mengungkap peristiwa-peristiwa masa silam, baik peristiwa sosial, politik, ekonomi, agama dan budaya dari suatu bangsa, negara atau dunia.
Pokok persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat. Menurut Sayid Quthub sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa itu dan pengertian mengenahi hubungan nyata dan tidak nyata yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat. Sedangkan  yang dimaksud  dengan pendidikan Islam yaitu proses bimbingan peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (insan kamil) untuk mencapai keberhasilan dan kemajuan pendidikan Islam. Menurut Zakiah Derajat pendidikan Islam merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan  kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.[4] Dengan demikiian pendidikan Islam merupakan proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat dirumuskan tentang pengertian ” sejarah pendidikan Islam ”  sebagai berikut :
1.      Keterangan mengenahi pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islamdari waktu ke   waktu lain sejak zaman lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang;
2.      Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik.[5] Karena ia merupakan sebagai alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan,[6] yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling sederhana menuju sistem pendidikan Islam yang modern.
Dari berbagai pengertian pendidikan Islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik. Dari pengertian sejarah dan pendidikan Islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah pendidikan Islam atau tarihut Tarbiyah Islamiyah dalam buku Zuhairini yaitu :
1.         Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang;
2.         Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.[7]
Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan Islam yaitu :
1.         Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari sejak lahirnya sampai sekarang;
2.         Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini.[8]
Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan Islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.
B.     Tujuan
Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan Islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan Islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan Islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan Islam yang baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan Islam sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan.
C.    Landasan
Dalam perkembangan pendidikan Islam didalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.[9] Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.[10]
D.    Objek
Obyek kajian sejarah pendidikan Islam adalah fakta-fakta pendidikan Islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik formal, informal dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa yang disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama Islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan Islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi sejarah serba subjek.[11]
Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dari sudut pandang suatu fakta atau kejadian dari peradaban bangsa. Maka obyek sejarah pendidikan Islam mencakup fakta- fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik informal, formal maupun non formal. Sebagai cabang ilmu pengetahuan obyek sejarah pendidikan Islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam obyek sejarah pendidikan seperti mengenahi sifat-sifat yang dimilikinya.
Pendidikan Islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran Islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut Islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat Islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan Islam. Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan dan perjalanan pendidikan Islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa. Lebih dari itu sejarah pendidikan Islam menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang terjadi.
Dengan demikian sejarah pendidikan Islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang.[12] Oleh karena itu, sejarah pendidikan sangat erat kaitannya dengan beberapa ilmu antara lain :
1.      Sosiologi
Interaksi yang terjadi baik antara individu maupun antara golongan, dimana dalam hal ini menimbulkan suatu dinamika. Dinamika dan perubahan tersebut bermuara pada terjadinya mobilitas sosial semua itu berpengaruh pada sistem pendidikan Islam. Serta kebijaksanaan pendidikan Islam yang dijalankan pada suatu masa.
2.      Ilmu Sejarah
Membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian –kejadian penting di masa lampau dan juga dibahas segala ikhwal “orang-orang besar” dalam struktur kekuasaan dalam politik karena umumnya orang-orang yang besar cukup dominan pengaruhnya dalam menetukan sistem, materi, tujuan pendidikan, yang berlaku pada masa itu.
3.      Sejarah Kebudayaan
Dalam hubungan ini pendidikan berarti pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan segala dan kecakapan anak didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya, pendidikan Islam adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
E.     Metode
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarawan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.[13] Untuk memahami sejarah pendidikan Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-Sunnah, khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan Islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran Islam dapat dipahami.
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran Islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang Islami.[14]
Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan Islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya:
1.         Metode lisan, dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview;
2.         Metode observasi, dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung;
3.         Metode dokumenter, dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.[15]
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, akan tetapi berlaku kaidah yang ada dalam penulisan sejarah.Untuk mencapai tujuan sejarah pendidikan Islam seorang sejarawan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.         Seorang sejarawan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai suatu kebenaran materi-materi sumbernya dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi itu ke dalam kisah yang penuh makna;
2.         Sebagai seorang ahli sejarawan harus mempunyai suatu suatu kerangka berpikir yang kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya;
3.         Seorang sejarawan harus mempunyai ketrampilan menangkap dan merasakan secara luas hubungan-hubungan yang serba kompleks;
4.         Sebagai sejarawan mempunyai penguasaan ilmu pengetahuan yang luas guna memudahkan pemahaman dari berbagai konteks;
5.         Dapat membandingkan dan merasakan dampak serta mengaitkan data dengan peristiwa-peristiwanya.
Sehubungan dengan hal di atas H. Munawar Cholil mengemukakan bahwa pengetahuan  yang diperlukan sebagai alat penyusun sejarah itu cukup banyak, tetapi yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah ilmu bumi (takhthiethul- ardh), ilmu isi bumi (thabaqaatul- ardh) dan ilmu negara (taqwimul- buldaan).
Pada pertengahan abad ke- 19 sarjana umumnya mengambil tema yang luas, menampilkan seluruh sejarah nasional dalam berbagai karya-karya besar. Sejak waktu itu penelitian sejarah diarahkan kepada lebih banyak topik khusus, dengan berbagai cara penetapan sesuai dengan kecenderungan penulisnya atau kepada masalah nasionalnya kepada sumber materi yang belum digali. Topik kajian sejarah, apa saja peristiwanya baik yang berhubungan dengan tokoh, institusinya, harus mempunyai relevansi dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Disini nampak bahwa metode deskriptif dan analisis merupakan kunci dalam penyusunan sejarah pada umumnya. Dalam obyek sejarah pendidikan Islam sangat berkaitan dengan nilai – nilai agamawi, filosofi, psikologi dan sosiologi, maka perlu menempatkan obyek sasarannya secara utuh, menyeluruh dan mendasar.
F.     Manfaat
Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat Islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam Islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat akademis.[16]
Sejarah pendidikan Islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan Islam.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan Islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.[17]
Adapun kegunaan sejarah pendidikan Islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
1.         Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang;
2.         Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini;
3.         Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan Islam.
Selain itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.[18]
Secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia karena sejarah menyimpan, mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai- nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam adalah al- Qur’an yang mengandung nilai kesejarahan yang langsung maupun tidak langsung mengandung makna besar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya bagi umat Islam.Tarikh dan ilmu tarikh dalam Islam menduduki arti penting. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dankegunaan yang bersifat akademis.
Kegunaan yang bersifat umum berarti sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai faktor keteladanan. Sejalan dengan makna yang tersurat dan tersirat dalam firman Allah:
1.    Surat Al- Ahzab : 21
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
2.    Surat Al- Imran : 31
ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósムª!$# öÏÿøótƒur ö/ä3s9 ö/ä3t/qçRèŒ 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ
“Katakanlah : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
3.  Surat Al- A’raf : 158
ö@è% $ygƒr'¯»tƒ ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èŠÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 ہù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ¾ÇósムàMÏJãƒur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/ Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sム«!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=Ÿ2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 šcrßtGôgs? ÇÊÎÑÈ
“Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”
Berpedoman pada tiga ayat di atas, maka umat Islam dapat menteladani proses pendidikan Islam semenjak zaman nabi Nabi Muhammad SAW, zaman Khulafa’ur Rosyidin, zaman ulama’ besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam, karena secara global bahwa proses pendidikan Islam pada hakekatnya merupakan manifestasi daripada pemikiran mereka tentang konsepsi Islam di bidang pendidikan baik teoritik maupun pelaksanaannya. Sedangkan kegunaan sejarah pendidikan Islam secara dinamis berarti sejarah pendidikan Islam selain memberikan perbendaraan perkembangan ilmu pengetahuan (teoritik atau praktek) menumbuhkan perspektif baru dalm rangka mencari relevansi pendidikan Islam terhadap bentuk perubahan dan perkembangan ilmu tegnologi.
   Kegunaan studi sejarah pendidikan Islam diharapkan dapat :
1.        Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan   Islam sejak zaman lahirnya sampai sekarang;
2.        Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islamguna memecahkan problematika pendidikan zaman sekarang;
3.        Memiliki sikap positif terhadap perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan Islam.
Selain itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini memberikan arah kemajuan yang pernah dialamidan dinamismenya dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar. Dari mengkaji sejarah kita dapat memperoleh informasi tentang pelaksaan pendidikan Islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan kembali dari pendidikan Islam. Dari sejarah dapat diketahui bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan Islam dengan segala ide, konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu.[19]
Dalam ajaran Islam, pendidikan mendapatkan posisi yang sangat penting dan tinggi karena pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara-negara sudah maju khususnya negara-negara di dunia Barat membuktikan betapa besar peran pendidikan dalam proses pembangunan. Tepatnya dikatakan oleh Ghulam nabi Saqib Education may be used to help modernize a society, education, therefore is certainly the key to the modernization of muslim societies. Demikian juga tepat dapat dikatakan Jhon Dewey, pendidikan diartikan sebagai social continuty of life. Pendidikan juga diartikan, it mo kowly as transmission from some persons to others of the skills the arts and the science. Adapun Kant, mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction. Oleh karena itu, peranan pendidik sangat penting dan pendidikan hendaknya memenuhi kebutuhan masyarakat.[20]





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sejarah pendidikan Islam adalah peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang. Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan Islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan Islam.
Obyek kajian sejarah pendidikan Islam adalah fakta-fakta pendidikan Islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik formal, informal dan non formal. Untuk memahami sejarah pendidikan Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis. Sejarah pendidikan Islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan.
B.     Saran-saran
1.      Sejarah merupakan fakta, oleh karena itu para penguasa tidak selayaknya merekayasa dokumen sejarah dengan tujuan yang bersifat menguntungkan pribadi atau golongan tertentu atau untuk melanggengkan kekuasaannya tersebut;
2.      Mempelajari sejarah membuat kita bisa mempertimbangkan langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk masa depan nanti, seyogyanya kita lebih bijaksana dalam menganalisa sejarah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai langkah dan perbuatan;
3.      Generasi penerus sejarah seyogyanya dapat mengambil hikmah dari sejarah pendahulunya dan meneladaninya berbagai aspek positif dari sejarah tersebut.




DAFTAR PUSTAKA


Armai Arief. 2005. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendiidikan Islam klasik. Bandung : Angkasa.
Departemen Agama. 2005.  Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Departemen Agama RI.
Enung K. Rukiati. 2006.  Sejarah Pendidikan Islam di indonesia. Bandung : Pustaka Setia.
Hanun Asrohah. 2001. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Hasbullah. 1995. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Raja Garfindo Persada.
Mustafa. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung : Pustaka Setia.
Zakiah Drajat. 1996.  Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Zuhairini. 1992. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.




[1] Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hal. 7.
[2] Hasbullah,  Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Raja Garfindo Persada, 1995), hal. 1.
[3] Departemen Agama, Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta : Departemen Agama RI, 2005), hal. 1.
[4] Zakiah Drajat,  Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hal. 25.
[5] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia, 1999), hal. 11.
[6] Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendiidikan Islam klasik, (Bandung : Percetakan Angkasa, 2005), hal.  4.
[7] Zuhairini, dkk, Op. Cit., hal. 2.
[8] Hasbullah, Op. Cit., hal. 8-9.
[9] A. Mustafa, Op. Cit., hal. 11.
[10] http//forum.dudung.net
[11] A. Mustafa, Op. Cit., hal. 14.
[12] Departemen Agama, Op. Cit., hal. 11.
[13] A. Mustafa, Op. Cit., hal. 14.
[14] Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di indonesia, (Bandung : Pustaka Setia, 2006), hal. 14-15.
[15] Hasbullah, Op. Cit., hal. 10.
[16] A. Mustafa, Op. Cit., hal. 16.
[17] Enung K Rukiati, Op. Cit., hal. 17.
[18] Zuhairini, dkk, Op. Cit., hal. 2.
[19] Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001), hal. 11.
[20] Departemen Agama, Op. Cit., hal.  7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar Anda