BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).[1]
Berdasarkan Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang dikeluarkan oleh BSNP, setiap
satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan
dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.
Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban
untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi
dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk
menyiapkan kurikulum sebagaimana diharapkan.
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan
setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan
baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi
spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan,
serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun
kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan
bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.[2]
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah kejuruan?
2. Bagaimana
aplikasi kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah kejuruan?
C.
Tujuan
Pembahasan
Berdasarkan perumusan permasalahan di
atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui bagaimana kurikulum Pendidikan Agama
Islam di sekolah kejuruan;
2.
Untuk mengetahui bagaimana aplikasi kurikulum
Pendidikan Agama Islam di sekolah kejuruan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.[3]
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam harus dikembangkan untuk mendukung
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi
dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
B.
Kurikulum
PAI di Sekolah Kejuruan
Pada hakikatnya, kurikulum
mempunyai kesamaan fungsi, yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan kurikulum sendiri merupakan tujuan setiap program pendidikan yang
dilaksanakan pada peserta didik sehingga tujuan kurikulum harus dijabarkan dari
tujuan umum pendidikan yang dilaksanakan.[4]
Kurikulum Pendidikan Agama Islam mempunyai beberapa
karakteristik unik dan khas, antara lain (a) penekanan pada pencarian ilmu
pengetahuan, penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan tersebut atas dasar
ibadah kepada Allah yang berlangsung sepanjang hayat; (b) pengamalan ilmu pengetahuan
atas dasar tanggung jawab kepada Allah dan masyarakat; (c) pengakuan adanya
potensi dan kemampuan pada peserta didik untuk berkembang dalam suatu
kepribadian yang utuh; dan (d) setiap pencari ilmu dipandang sebagai makhluk
Tuhan yang perlu dihormati dan disantuni agar potensi-potensi yang dimilikinya
dapat terakumulasi dengan baik.[5]
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai
berikut.
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian ;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika; dan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama
Pengembangan kurikulum pada
dasarnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan merupakan suatu siklus
dari beberapa komponen, yaitu tujuan, bahan, kegiatan, dan evaluasi.[6]
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan
manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin,
harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong
dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan
ciri-ciri:
1. Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara
utuh selain penguasaan materi;
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia;
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada
pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.
Pendidik diharapkan
dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat
dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan
Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut :
1.
Menumbuhkembangkan
akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT;
2.
Mewujudkan
manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
serta menjaga harmoni secara personal dan sosial.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Al
Qur’an dan Hadits 4. Fiqih
2. Aqidah 5.
Tarikh dan peradaban Islam
3. Akhlak
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Al Qur’an
|
|
1.
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai
khalifah di bumi
|
1.1 Membaca
QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1.2 Menyebutkan
arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
1.3 Menampilkan
perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 30,
Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
|
2.
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
|
2.1 Membaca
QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.2 Menyebutkan
arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.3 Menampilkan
perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am: 162-163
dan Al-Bayyinah: 5
|
Aqidah
|
|
3.
Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam
Al Asma
|
3. 1
Menyebutkan 10 sifat
Allah dalam Al-Asma al-Husna
3. 2
Menjelaskan arti 10
sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
3. 3
Menampilkan perilaku
yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
|
Akhlak
|
|
4.
Membiasakan perilaku terpuji
|
4. 1
Menyebutkan
pengertian perilaku husnudhan
4. 2
Menyebutkan
contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama
manusia
4. 3
Membiasakan perilaku
husnudhan dalam kehidupan sehari-hari
|
Fiqih
|
|
5.
Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah
|
5. 1
Menyebutkan
pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
5. 2
Menjelaskan
pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam
5. 3
Menjelaskan
pengertian dan hikmah ibadah
5. 4
Menerapkan hukum
taklifi dalam kehidupan sehari-hari
|
Tarikh dan
Peradaban Islam
|
|
6.
Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah
|
6.1 Menceritakan
sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah
6.2 Mendeskripsikan
substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
|
Al Qur’an
|
|
7.
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi
|
7. 1
Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy
Syura: 38
7. 2
Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS
Asy Syura: 38
7. 3
Menampilkan perilaku hidup demokratis
seperti terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan
sehari-hari
|
Aqidah
|
|
8.
Meningkatkan keimanan kepada Malaikat
|
8. 1
Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada
Malaikat
8. 2
Menampilkan contoh-contoh perilaku
beriman kepada Malaikat
8. 3
Menampilkan perilaku sebagai cerminan
beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari
|
Akhlak
|
|
9.
Membiasakan perilaku terpuji
|
9.1 Menjelaskan
pengertian adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan
bepergian
9.2 Menampilkan
contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan
bepergian
9.3 Mempraktikkan
adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari
|
10. Menghindari perilaku tercela
|
10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya
dalam kehidupan sehari-hari
|
Fiqih
|
|
11. Memahami hukum Islam tentang infak,
zakat, haji dan wakaf
|
11. 1
Menjelaskan perundang-undangan
tentang pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf
11. 2
Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan
infak, zakat, haji dan wakaf
11. 3
Membiasakan berinfak
|
Tarikh dan Peradaban Islam
|
|
12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW
dalam membina umat periode Madinah
|
12. 1
Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah
periode Madinah
12. 2
Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
|
Al Qur’an
|
|
13. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang
kompetisi dalam kebaikan
|
13.
1 Membaca
QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
13.
2 Menjelaskan
arti QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
13.
3 Menampilkan
perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperi terkandung dalam QS Al Baqarah:
148 dan QS Al-Fatir: 32
|
14. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang
perintah menyantuni kaum dhuafa
|
14.
1 Membaca
QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-Baqarah:
177
14.
2 Menjelaskan
arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
14.
3 Menampilkan
perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung dalam QS Al-Isra: 26-27
dan QS Al Baqarah: 177
|
Aqidah
|
|
15. Meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah
|
15.
1 Menjelaskan
tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah
15.
2 Menunjukkan
contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah
15.
3 Menampilkan
perilaku yang mencerminkan keimanan
kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari
|
Akhlak
|
|
16. Membiasakan berperilaku terpuji
|
16.
1 Menjelaskan
pengertian taubat dan raja`
16.
2 Menampilkan
contoh-contoh perilaku taubat dan raja`
16.
3 Membiasakan
perilaku bertaubat dan raja` dalam
kehidupan sehari hari
|
Fiqih
|
|
17. Memahami hukum Islam tentang
muamalah
|
17.
1 Menjelaskan
asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
17.
2 Memberikan
contoh transaksi ekonomi dalam Islam
17.
3 Menerapkan
transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari
|
Tarikh dan Peradaban Islam
|
|
18. Memahami perkembangan Islam pada
abad pertengahan
|
18.
1 Menjelaskan
perkembangan Islam pada abad
pertengahan
18.
2 Menyebutkan
contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan
|
Al Qur’an
|
|
19. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang
perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
|
19.
1 Membaca
QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27
19.
2 Menjelaskan
arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27
19.
3 Membiasakan
perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan
QS Ash Shad: 27
|
Aqidah
|
|
20. Meningkatkan keimanan kepada
Kitab-kitab Allah
|
20.
1 Menampilkan
perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Kitab-kitab Allah
20.
2 Menerapkan
hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
|
Akhlak
|
|
21. Membiasakan perilaku terpuji
|
21.
1 Menjelaskan
pengertian dan maksud menghargai karya
orang lain
21.
2 Menampilkan
contoh perilaku menghargai karya orang
lain
21.
3 Membiasakan
perilaku menghargai karya orang lain dalam kehidupan sehari-hari
|
22.
Menghindari perilaku tercela
|
22.
1 Menjelaskan
pengertian dosa besar
22.
2 Menyebutkan
contoh perbuatan dosa besar
22.
3 Menghindari
perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari
|
Fiqih
|
|
23. Memahami ketentuan hukum Islam
tentang pengurusan jenazah
|
23.
1 Menjelaskan
tatacara pengurusan jenazah
23.
2 Memperagakan
tatacara pengurusan jenazah
|
24. Memahami khutbah, tabligh, dan
dakwah
|
24.
1 Menjelaskan
pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
24.
2 Menjelaskan
tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
24.
3 Memperagakan
khutbah, tabligh, dan dakwah
|
Tarikh dan Peradaban Islam
|
|
25. Memahami perkembangan Islam pada
masa modern
|
25.
1 Menjelaskan
perkembangan Islam pada masa modern
25.
2 Menunjukkan
contoh peristiwa perkembangan Islam masa modern
|
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMK/MAK
a. Memahami
ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah,
demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Meningkatkan
keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat
dan Asmaul Husna
c. Berperilaku
terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela
seperti isyrof, tabdzir dan fitnah
d. Memahami
sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum
keluarga dalam Islam
e. Memahami
sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan
Islam di Indonsia dan di dunia
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Agama Islam
menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia
dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia
dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
B.
Saran
1. Seyogyanya
unsur-unsur penyusun kurikulum di sekolah kejuruan, bisa dengan bijaksana dalam
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sehingga relevan dengan
kebutuhan zaman dan dunia usaha;
2. Kurikulum
Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat dilaksanakan dengan optimal, sehingga
sasaran dapat tercapai sesuai dengan visi misi kurikulum Pendidikan Agama
Islam;
3. Pendidikan
Agama Islam hendaknya dapat menjadi tauladan atas mata pelajaran lain dalam
membangun karakter positif peserta didik yang nantinya dapat bermanfaat di
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Hernawan,
Asep Herry, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,
Cet. 9. Jakarta : Universitas Terbuka.
Raharjo, Rahmat. 2010. Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran. Yogyakarta : Magnum Pustaka.
Raharjo,
Rahmat. 2012. Pengembangan dan Inovasi
Kurikulum Membangun Generasi Cerdas & Berkarakter untuk Kemajuan Bangsa. Yogyakarta
: Baituna Publishing.
Siddik,
Muhammad. 2012. Metode dan Teknik
Mengajar dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Online.
http://sumut.kemenag.go.id. diakses pada 30/09/2012.
Soenarjo,
dkk. 1989. al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang
: Toha
Putra.
Tim
Penyusun. 2006. Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
[1]
Tim Penyusun, Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, (Jakarta : Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006),
hal. 2.
[2]
Muhammad Siddik, Metode dan Teknik
Mengajar dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas, Online,
http://sumut.kemenag.go.id, diakses pada 30/09/2012.
[3]
Tim Penyusun, Model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, (Jakarta : Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006),
hal. 5.
[4]
Dr. H. Rahmat Raharjo, M.Ag, Pengembangan
dan Inovasi Kurikulum Membangun Generasi Cerdas & Berkarakter untuk
Kemajuan Bangsa, (Yogyakarta : Baituna Publishing, 2012), hal. 21.
[5]
Dr. H. Rahmat Raharjo, M.Ag, Inovasi
Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta
: Magnum Pustaka, 2010), hal. 38.
[6]
Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,
Cet. 9, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2008), hal. 1.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda