Alternatif
tindakan perbaikan dapat dilihat sebagai hipotesis dalam arti mengindikasikan
dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan yang bakal terjadi jika suatu
tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik. Itu
berarti bahwa baik proses “implementasi” tindakan yang dilakukan maupun dampak
yang diakibatkannya dapat diamati oleh guru yang merupakan aktor dalam PTK
maupun mitra kerjanya. Sebagian dan gejala-gejala yang dapat diamati itu dapat
dinyatakan dengan angka-angka namun sebagian lagi hanya dapat diberikan secara
kualitatif. Namun, yang paling penting gejala-gejala tersebut harus dapat
diverifikasi oleh pengamat lain, apabila diperlukan.[1]
Dalam
penelitian tindakan kelas ini, hipotesis tindakannya adalah “penggunaan media kartun
edukatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan
agama Islam peserta didik.”
[1] Imam, dkk, Materi
Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia, (Jakarta : Dit. PLP Ditjen
Dikdasmen Depdiknas, 2004), hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda