Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering melakukan pembicaraan dengan sesamanya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Disengaja, karena pembicaraan itu memiliki maksud tertentu, dikatakan tidak sengaja, mungkin secara kebetulan telah menyampaikan informasi tersebut kepada pendengar sehingga informasi tersebut bermafaat baginya. Dari kedua hal di atas, sudah dapat dikatakan sebagai presentasi, karena istilah presentasi itu memiliki makna menjelaskan, memaparkan, menerangkan, mempraktikkan, atau mengusulkan sesuatu kepada orang lain.
Sindu Mulianto mengemukakan bahwa presentasi adalah cara membawakan atau menyampaikan suatu produk, ide/gagasan, proyek, usulan kegiatan/proposal, program, laporan dan sebagainya di muka umum atau sekelompok orang. John W. Ernest menyatakan bahwa presentasi dapat disamakan dengan berdiskusi kelompok secara formal. Hal ini senada dengan pendapat Wikipedia Indonesia yang mengemukakan bahwa presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin.[1]
Menurut Warjana dan Abdul Razaq, presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.[2]
Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa presentasi merupakan kegiatan pembicaraan dengan diikuti oleh para pendengar yang jumlahnya besar, yang sering dikenal dengan istilah public speaking (pembicaraan di depan umum).
Jadi dapat disimpulkan bahwa presentasi adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dengan cara menjelaskan, memaparkan dan menyampaikan suatu maksud tertentu kepada orang lain atau kelompok orang secara formal.
Tercapainya suatu tujuan presentasi karena telah direncanakan sebelumnya oleh pembicara tersebut berkaitan dengan topik yang disampaikan. Setiap pembicaraan yang dilakukan oleh presenter/pembicara secara umum terdiri atas a. menyampaikan informasi; b. meyakinkan pendengar; c. menghibur pendengar; d. memotivasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan; e. membuat suatu ide atau gagasan;
Pendapat para ahli mengungkapkan bahwa jenis presentasi yang biasa digunakan pada saat presentasi meliputi :
a. Presentasi dadakan (impromptu), merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan.
b. Presentasi naskah (manuscript), merupakan jenis presentasi di mana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukan dengan membaca naskah berupa teks.
c. Presentasi hafalan (memoriter), merupakan jenis presentasi yang dilakukan dengan menghafal dari teks yang telah disediakan, tetapi dalam penyampaiannya, pembicara tidak dengan membaca teks.
d. Presentasi ekstempore, merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara menyiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetil.[4]
Sebelum seorang pembicara melakukan presentasinya, maka perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut : emosi, sasaran penyajian, tema, analisis audien, sistematika, alat bantu peraga, tempat, waktu dan penampilan.
Penyajian presentasi biasanya terdiri atas pendahuluan, isi dan penutup. Pendahuluan dalam presentasi merupakan langkah awal dalam mengungkapkan suatu pembicaraan. Pada saat permulaan presentasi hendaknya pembicara perlu membangkitkan minat pendengar agar mereka memperhatikan pembicaaran dari awal sampai akhir presentasi.
Setelah menyelesaikan bagian pendahuluan, langkah berikutnya adalah menyampaikan isi presentasi. Suatu isi presentasi hendaklah jangan terlalu panjang, karena akan menimbulkan pesan pokok pembicaraan menjadi kabur. Isi presentasi disampaikan secara efektif yaitu dalam hal kejelasan, kebenaran, kepastian, ketepatan, kemenarikan dan kesungguhan. Penutup merupakan kegiatan akhir presentasi, di mana isinya merupakan rangkuman dan kesimpulan dan menjadi klimaks dari pembicaraan.
[1] Sindu Mulianto, Presentasi, diambil tanggal 6 Desember 2009, dari http://www.riswantohidayat.viviti.com.
[2] Warjana, S.Pd. & Abdul Razaq, S.I.P., Teknik Presentasi Power Point dengan Laptop, Indah, Surabaya, 2007, hal. 8.
[3] Sindu Mulianto, Op. Cit.
[4] Sindu Mulianto, Op. Cit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda