Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental. Menurut S. Margono, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui[1]. Penelitian eksperimental paling tepat untuk menguji hubungan sebab akibat melalui pengujian hipotesis menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat analitik.
Nana Sudjana dan Ibrahim menyatakan bahwa ada tiga sifat penting dalam penelitian eksperimen, yakni kontrol atau pengendalian, manipulasi atau perlakuan dan pengamatan/pengukuran.[2] Penelitian eksperimental menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Percobaan tersebut untuk membandingkan dua kelompok sasaran penelitian. Satu kelompok diberi perlakuan khusus tertentu dan satu kelompok lagi dikendalikan pada suatu keadaan yang pengaruhnya dijadikan sebagai pembanding. Karena itu, kelompok kedua ini disebut sebagai kelompok kontrol. Selisih tanggap antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol menjadi ukuran pengaruh perlakuan yang diberikan kepada kelompok-kelompok tersebut.[3]
Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen berupa desain statis dua kelompok. Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok yang dianggap identik dalam semua aspek yang relevan dan perbedaannya hanya terdapat dalam perlakuan/treatment. Kedua kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan khusus. Desain eksperimen statis dua kelompok[4] (static group comparison) pada penelitian ini dilukiskan sebagai berikut :
Kelompok | Perlakuan (Variabel bebas) | Pascates (Variabel terikat) |
E (Eksperimen) C (Control) | X - | Y Y |
berikut :
Pola : X O1
---------------------
O2
Sehingga, dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran didesain sedemikian rupa, sehingga kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat perlakuan (treatment) yang berbeda. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan media presentasi Power Point yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan kelas kontrol dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan media presentasi Power Point. Adapun desain pembelajaran dalam penelitian adalah :
Tabel 1.1
Desain Pembelajaran
No. | Desain Pembelajaran | |
Kelas Eksperimen | Kelas Kontrol | |
1 | Menggunakan media presentasi Power Point | Tidak menggunakan media presentasi Power Point |
2 | Siswa memperhatikan dengan serius setiap slide yang ditampilkan | Siswa lebih banyak mendengar ceramah, demonstrasi dan tugas dari guru |
3 | Slide, teks, gambar didesain dengan format yang menarik bagi siswa | Siswa diberi lembar kerja untuk dikerjakan |
4 | Teks yang disajikan hanya poin-poin materi saja, sehingga merangsang siswa untuk ingin mengetahui lebih jauh tentang informasi tersebut | Siswa menampilkan hasil pekerjaan tugas mereka dengan menuliskannya di depan kelas, siswa lain mengoreksinya |
5 | Setiap slide ditampilkan lebih lama untuk memberi kesempatan pada siswa memahami konsep pada setiap slide | Secara klasikal, siswa membuat kesimpulan atas materi pelajaran yang disajikan |
6 | Siswa diberi kesempatan untuk bertanya langsung tentang materi yang disajikan pada slide tersebut yang belum dipahami | Siswa mendemonstrasikan beberapa jenis gaya dengan peraga yang disediakan |
7 | Siswa mendemonstrasikan beberapa jenis gaya dengan peraga yang disediakan, dan mengerjakan lembar kerja | Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran |
8 | Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan hasil kegiatan pembelajaran | |
[1] Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan : Komponen MKDK, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hal. 105-106.
[2] Dr. Nana Sudjana dan Dr. Ibrahim, M.A., Op. Cit., hal. 22.
[3] Ibid., hal. 110.
[4] Ibid., hal. 36-37.
[5] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hal. 84-86.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda