Menurut para ahli pendidikan maupun psikologi pada umumnya sependapat bahwa dalam pengertian belajar terkandung beberapa unsur. Adapun unsur-unsur pokok yang terkandung di dalam pengertian belajar adalah (1) belajar sebagai proses, (2) perolehan pengetahuan dan keterampilan, (3) perubahan tingkah laku, dan (4) aktivitas diri.
Pembelajaran merupakan usaha guru membentuk tingkah laku siswa yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pengertian belajar dapat didefiniskan sebagai proses diperolehnya pengetahuan atau keterampilan serta perubahan tingkah laku melalui aktivitas diri sesuai dengan minat dan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Belajar bukan sekedar mengingat, akan tetapi lebih luas lagi yaitu mengalami.
Teori Piaget menyatakan bahwa seorang anak menjadi tahu dan memahami lingkungan melalui jalan berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.[1] Menurut teori ini, siswa harus membangun pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, diskusi, dan lain-lain. Jelaslah bahwa proses konstruksi pengetahuan dalam diri seseorang melibatkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pendapat ini sejalan dengan pengertian belajar menurut perspektif konstruktivisme yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dapat dimengertinya pengalaman oleh seseorang berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Seseorang berinteraksi dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya melalui pancaindra yang tidak mungkin terlepas dari pengetahuan yang sudah ada termasuk keyakinan-keyakinan dan kesan-kesan. Implikasi teori Piaget terhadap pembelajaran IPA adalah bahwa guru harus memberikan kesempatan sebesar mungkin kepada siswa untuk berfikir dan menggunakan akalnya. Mereka dapat melakukan ini dengan terlibat langsung dalam kegiatan seperti diskusi kelompok, pemecahan soal-soal maupun bereksperimen.
Menurut pandangan Gestlat, tingkah laku manusia hanyalah ekspresi dari kondisi kejiwaan seseorang. Implikasi dari teori Gestlat pada pengembangan pendekatan pembelajaran IPA di kelas lebih menekankan pada aspek pemahaman, kemampuan berfikir dan aktivitas siswa. Adapun ciri-ciri belajar menurut Gestlat adalah sebagai berikut :
a. Tergantung pada kemampuan dasar;
b. Tergantung pada pengalaman masa lalu;
c. Tergantung pada pengaturan situasi yang dihadapi;
d. Pemecahan masalah yang dihadapi dilandasi pemahaman dapat diulangi dengan mudah; dan
e. Sekali pemahaman di peroleh, maka dapat digunakan pada situasi-situasi lain yang sejenis.
Pengertian pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa.
Pengetahuan IPA terdiri atas banyak konsep dan prinsip yang pada umumnya masih abstrak. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah dalam menginterprestasi berbagai konsep dan prinsip IPA sebab mereka dituntut harus mampu menginterprestasikan pengetahuan IPA tersebut secara tepat dan tidak samar-samar.
Siswa dapat belajar dengan mudah tentang suatu hal yang nyata dan dapat diamati melalui pancaindra. Dengan menggunakan pengalamannya, siswa sedikit demi sedikit dapat mengembangkan kemampuannya untuk memahami konsep-konsep abstrak serta memanipulasi simbol-simbol, berfikir logik dan melakukan generalisasi. Satu kata kunci dalam pembelajaran IPA adalah bahwa pembelajaran IPA harus melibatkan siswa secara aktif dengan objek yang konkret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda