a. Uji Persyaratan Analisis
1) Uji Normalitas
Statistik parametris itu bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.[1] Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui sebaran data, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus Chi-kuadrat[2] :
Keterangan :
x2 = harga Chi-kuadrat;
Oi = frekuensi observasi pada kelas interval ke-i;
Ei = frekuensi harapan pada kelas interval ke-i.
Harga x2 hasil perhitungan dikonsultasikan pada x2 dengan tarap signifikan α = 5% dan derajat kebebasan db = k – 3, dengan k adalah banyaknya kelas interval dengan kriteria pengujian :
Jika x2hitung ≤ x2tabel, maka sebaran data normal;
Jika x2hitung > x2tabel, maka sebaran data tidak normal.
2) Uji Homogenitas
Perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.[3]
Untuk menguji homogenitas, dilakukan uji statistik yaitu dengan menggunakan uji Barlet. Rumus uji Barlet yaitu :
dengan
Keterangan :
B = jumlah dari derajat kebebasan sampel dengan
logaritma dari varian gabungan;
n1 = banyaknya sampel ke-i;
Si = banyaknya sampel ke-i;
log S 2 = logaritma dari varian gabungan hitung;
∑(ni – 1) = jumlah dari derajat kebebasan.
Kriteria pengujian :
Jika x2hitung < x2tabel, maka varian sampel homogen;
Jika x2hitung ≥ x2tabel, maka varian sampel tidak homogen.
b. Uji Hipotesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda