Selasa, 13 Maret 2012

Metode Analisis Data

a.      Uji Persyaratan Analisis
1)      Uji Normalitas
Statistik parametris itu bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.[1] Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui sebaran data, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus Chi-kuadrat[2] :

Keterangan :

x2                   = harga Chi-kuadrat;

Oi                  = frekuensi observasi pada kelas interval ke-i;

Ei                   = frekuensi harapan pada kelas interval ke-i.


Harga x2 hasil perhitungan dikonsultasikan pada x2 dengan tarap signifikan α = 5% dan derajat kebebasan db = k – 3, dengan k adalah banyaknya kelas interval dengan kriteria pengujian :

Jika x2hitung x2tabel, maka sebaran data normal;

Jika x2hitung > x2tabel, maka sebaran data tidak normal.

2)      Uji Homogenitas
Perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.[3]

Untuk menguji homogenitas, dilakukan uji statistik yaitu dengan menggunakan uji Barlet. Rumus uji Barlet yaitu :


dengan

Keterangan :

B                    = jumlah dari derajat kebebasan sampel dengan

                        logaritma dari   varian gabungan;

n1                   = banyaknya sampel ke-i;

Si                   = banyaknya sampel ke-i;

log S  2           = logaritma dari varian gabungan hitung;

∑(ni – 1)        = jumlah dari derajat kebebasan.

Kriteria pengujian :

Jika x2hitung < x2tabel, maka varian sampel homogen;

Jika x2hitung  x2tabel, maka varian sampel tidak homogen.

b.      Uji Hipotesis

Menurut Sudjana, Uji-t merupakan uji hipotesis untuk membandingkan dua keadaan atau tepatnya dua populasi yang standar deviasinya (σ) tidak diketahui, dengan cara menguji kesamaan dua rata-rata populasi (µ) tersebut.[4]


Untuk membuktikan hipotesis bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPA siswa sebelum dan sesudah perlakuan/treatment, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-t dua pihak. Pasangan hipotesis nol (H0) dan tandingannya (H1) yang akan diuji adalah :

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Hipotesis nol (H0) dan tandingannya (H1) pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 :          tidak ada perbedaan prestasi belajar IPA siswa sebelum dan sesudah perlakuan yakni pembelajaran menggunakan media animasi;

H1 :          ada perbedaan prestasi belajar IPA siswa sebelum dan sesudah perlakuan yakni pembelajaran menggunakan media animasi;

Uji Dua Pihak

Apabila S21 = S22 digunakan t-test dengan rumus sebagai berikut :

dengan

Keterangan :

x1                            : rata-rata prestasi belajar kelompok eksperimen;

x2                     : rata-rata prestasi belajar kelompok pembanding;

n1                     : jumlah siswa pada kelompok eksperimen;

n2                     : jumlah siswa pada kelompok pembanding;

s12                    : varians dari kelompok eksperimen;

s22                    : varians dari kelompok pembanding;

s                       : simpangan baku gabungan.

Kriteria pengujian untuk uji dua pihak :

Jika thitung berada di dalam selang – ttabel dan ttabel (- ttabel thitung ttabel), maka terima Ho dan tolak H1.

Jika thitung berada di luar selang – ttabel dan ttabel, maka tolak H0 dan terima H1.[5]



[1] Dr. Sugiyono, Op. Cit., hal. 73.
[2] Dr. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 1996, hal. 273.
[3] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal. 320 – 321.
[4] Dr. Sudjana, Op. Cit., hal. 238.
[5] Dr. Sudjana, Op. Cit., hal. 239.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar Anda