Uji instrumen dilakukan untuk mendapatkan kesahihan instrumen (validitas) dan keandalan instrumen (reliabilitas), sehingga dapat digunakan sebagai instrumen pada pengambilan data penelitian. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.[1]
a. Analisis Validitas Butir Soal
Untuk mengetahui dan menghitung validitas butir soal tes digunakan rumus korelasi biserial,[2] sebagai berikut :
Keterangan :
γpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi
item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Kriteria pengujian :
· apabila γpbi (hitung) ≥ rtabel maka soal dinyatakan valid,
· apabila γpbi (hitung) > rtabel maka soal dinyatakan tidak valid dan gugur.
b. Analisis Reliabilitas Butir Soal
Menurut Suharsimi Arikunto, reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.[3] Untuk menentukan realibiltas butir soal tes digunakan rumus
K-R.21,[4] sebagai berikut :
K-R.21,[4] sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya soal
M = rerata skor total
Kriteria pengujian :
· apabila r11 (hitung) ≥ rtabel maka butir soal dinyatakan reliabel,
· apabila r11 (hitung) < rtabel maka butir soal dinyatakan tidak reliabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda