1. Pengertian
Menurut Heinich dalam Amalia Sapriati, media (jamak)/medium (tunggal) secara umum adalah saluran kominikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi. Media dipandang sebagai media instruksional apabila membawa pesan yang mengandung tujuan instruksional.[1]
Pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimafaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.[2]
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi tiga dimensi daripada film animasi dua dimensi.[3]
Nasution dalam Revillia Ardhi menyatakan bahwa media animasi merupakan peralatan elektronik digital yang memproses suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Media animasi adalah hasil teknologi modern yang membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar sebagai alat pendidikan.[4]
Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakkan dengan memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit (progressively) pada kecepatan yang tinggi. Animasi digunakan untuk memberi gambaran pergerakan bagi sesuatu objek. Ia membolehkan sesuatu objek yang tetap atau statik dapat bergerak dan kelihatan seolah-olah hidup. Animasi multimedia merupakan proses pembentukan gerak dari berbagai media atau objek yang divariasikan dengan efek-efek dan filter, gerakan transisi, suara-suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut. Animasi di dalam sebuah aplikasi multimedia dapat menjanjikan suatu visual yang lebih dinamik serta menarik karena ia memungkinkan sesuatu yang mustahil atau kompleks berlaku di dalam kehidupan sebenar direalisasikan di dalam aplikasi tersebut.[5]
Animasi dapat berbentuk dua dimensi, tiga dimensi ataupun melalui pelbagai kesan khas. Walaupun apa juga bentuk animasi yang digunakan, ia mampu menghasilkan perbedaan dalam program yang mendukungnya kerana sifat manusia menyukai sesuatu yang dinamik dan bukannya statik. Walaupun demikian, proses penghasilan animasi bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan pengalaman, kemahiran serta kepakaran yang tinggi bagi tujuan penghasilan. Pakar animasi yang juga sering dikenali sebagai animator diperlukan dalam jumlah yang banyak bagi menghasilkan suatu animasi yang berkualitas tinggi. Animasi komputer melanjutkan grafik komputer untuk menambahkan dimensi masa untuk menunjukkan pergerakan (motion).
Jadi, media animasi merupakan kumpulan gambar atau objek yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dari berbagai objek yang divariasikan dengan efek-efek dan filter, gerakan transisi, suara-suara yang selaras dengan gerakan objek tersebut sebagai bentuk komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Macam-macam Media Animasi
Clark dalam Amalia Sapriati, mengartikan media dapat dilihat dari berbagai sudut, di antaranya media pandang :
a. sebagai teknologi, yaitu dari aspek mekanis dan elektronik yang menentukan fungsi, bentuk dan sifat fisik lain, di mana media merupakan alat untuk menyampaikan pembelajaran tetapi tidak mempengaruhi hasil belajar;
b. sebagai tutor, misalnya menyediakan tambahan sumber tenaga;
c. sebagai materi/konten atau program yang disajikan sebagai upaya kominikasi massa secara komersial dan menghibur yang ditujukan bagi anak-anak di luar sekolah;
d. sebagai teknologi dan tutor/agen yang mensosialiasikan sesuatu untuk mendorong siswa berusaha belajar lebih giat;
Kriteria yang digunakan dalam menyeleksi media antara lain adalah tujuan, hasil pembelajaran, materi, sekuensi dan strategi pembelajaran, sistem pengontrolan terhadap penggunaan media, biaya, kepraktisan, kebijakan (aturan) yang berlaku dan sifat media. Dalam menggunakan media untuk pembelajaran, seorang guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. memahami media yang akan digunakan, dengan mengkaji dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang media yang akan digunakan;
b. menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan di depan kelas;
c. mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan media;
d. menyiapkan siswa sebelum menggunakan media;
e. menyediakan pengalaman belajar siswa.
Heinich dalam Amalia Sapriati mengklasifikasikan media instruksional/pembelajaran antara lain terdiri atas :
a. media tidak diproyeksikan (nonprojected media);
b. media diproyeksikan (projected visual/media);
c. audio;
d. media gerak (motion media);
e. komputer; dan
Media animasi termasuk jenis media visual audio, karena terdapat gerakan gambar dan suara. Pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan symbol-simbol sejenis. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Jenis-jenis media animasi dalam pembelajaran menurut Sumarwan Ridwan adalah sebagai berikut :
a. Animasi 2D (Dua Dimensi)
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Media animasi ini menggunakan objek dua dimensi dengan gerak ke koordinat X dan Y saja atau koordinat bidang. Media animasi yang biasanya terdapat dalam CD interaktif kebanyakan menggunakan jenis animasi dua dimensi ini.
b. Animasi 3D (Tiga Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).[8] Pada media animasi 3D ini, objek dapat bergerak ke semua koordinat tiga dimensi yaitu koordinat X, Y dan Z atau koordinat ruang. Penggunaan media animasi 3D ini tentu lebih menarik perhatian anak didik, karena tampak lebih hidup dan lebih nyata.
3. Manfaat dan Fungsi
Sebagai media dalam ilmu pengetahuan, animasi memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek atau sulit untuk dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Selain itu animasi sebagai media Ilmu Pengetahuan dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja untuk mengajarkan materi yang telah dianimasikan.
Berbagai inovasi pembelajaran dengan upaya perluasan bahan ajar telah memposisikan komputer sebagai alat yang memberikan kontribusi yang positif dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Komputer dapat melakukan sejumlah kegiatan untuk membantu guru. Media animasi dapat mengindividualisir pengajaran, melaksanakan manajemen pengajaran, mengajarkan konsep, melaksanakan perhitungan, dan menstimulir belajar siswa.
Lee (dalam Revillia Ardhi) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.[9]
Media animasi juga merupakan salah satu alat bantu pembelajaran. Menurut Bobbi DePorter, alat bantu tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi juga dapat membantu modalitas kinestetik. Siswa yang sangat kinestetik dapat memegang alat bantu dan mendapatkan “rasa” yang lebih baik dari ide yang disampaikan guru.[10]
Kelebihan media animasi adalah penggabungan unsur media lain seperti audio, teks, video, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Selain itu, dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, mupun kinestetik. Kelebihan-kelebihan media animasi menurut Hidayat (2010) dalam Kam Rianti Ramli adalah sebagai berikut :
a. Media animasi dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit. Objek-objek atau materi misalnya dapat dijelaskan melalui media grafis berupa simbol simbol dan bagan. Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media animasi. Misalnya materi yang membahas rangkaian katrol atau mesin dapat disederhanakan melalui bagan skema yang sederhana;
b. Media animasi juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media animasi. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan siswa sewaktu waktu. Dengan media animasi pula suatu peristiwa penting yang sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas; dan
c. Media animasi dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan dengan jelas melalui media animasi, dengan cara memperlambat, atau mempercepat kejadian. Media animasi juga dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas. Peristiwa terjadinya gerhana matahari total yang jarang sekali terjadi, dapat disaksikan oleh siswa setiap saat melalui media rekaman. Terjadinya gunung meletus yang berbahaya dapat pula disaksikan siswa di kelas melalui media. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.[11]
Menurut Artawan (2010) dalam Kam Rianti Ramli, kelebihan media animasi dalam pembelajaran diantaranya :
a. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks;
b. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya;
c. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara;
d. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual;
e. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna; dan
f. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.[12]
Selain berbagai kelebihan yang dimiliki oleh media animasi, media ini juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Artawan (2010) dalam Kam Rianti Ramli, kelemahan-kelemahan media animasi antara lain sebagai berikut :
a. Memerlukan kreativitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran;
b. Memerlukan software khusus untuk membuka dan mengoprasikannya;
c. Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.[13]
[1] Dr. Amalia Sapriati, M.A, dkk.. Pembelajaran IPA di SD. Universitas Terbuka, Jakarta, 2009, hal. 5.2.
[2] Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd., Profesi Kependidikan Problema Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hal. 114.
[3] Wikipedia, Media Animasi, diakses pada 22 November 2010, dari http://www.wikipedia.com/media&animasi.php.
[4] Revillia Ardh, Efektivitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Mandiri pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segi Empat terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Kelas VII di SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi, 2007, Online, Http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/ HASHf57a/5b2b1255.dir/doc.pdf (diakses pada 18-01-2011).
[5] Edhi Prabawa, Media Pembelajaran Animasi untuk Tuna Grahita, Online, 2010, tersedia di http://www.kartini.depsos.go.id/modules.php?name= news&file=article&sid=48 (diakses pada 18/01/2011).
[6] Dr. Amalia Sapriati, M.A, dkk, Op. Cit., hal. 5.2.
[7] Ibid, hal. 5.5.
[8] Sumarwan Ridwan, Jenis-jenis Animasi, http://wartawarga.gunadarma.ac.id/ 2010/12/jenis-%E2%80%93-jenis-animasi/ , diakses pada 22 November 2011.
[9] Revillia Ardhi, Op. Cit., hal. 15.
[10] Bobbi DePorter, dkk, Quantum Teaching : Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Cet. II, (Penerjemah : Ary Nilandari; Penyunting : Femmy Syahrani), Kaifa, Bandung, 2010, hal. 107.
[11] Kam Rianti Ramli, Media Animasi untuk Siswa, http://kamriantiramli.wordpress.com/ 2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/, diakses pada 22 November 2011.
[12] Kam Rianti Ramli, Media Animasi untuk Siswa, http://kamriantiramli.wordpress.com/ 2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/, diakses pada 22 November 2011.
[13]Kam Rianti Ramli, Media Animasi untuk Siswa, http://kamriantiramli.wordpress.com/ 2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/, diakses pada 22 November 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar Anda